Keseimbangan alam telah diatur sedemikian rupa oleh sang Pencipta sehingga masing-masing memiliki perannya masing-masing Di dunia ini ada...

Cinta dan Luka




Keseimbangan alam telah diatur sedemikian rupa oleh sang Pencipta sehingga masing-masing memiliki perannya masing-masing
Di dunia ini ada hukum keseimbangan yang memang di takdirkan untuk mewarnai perjalanan hidup manusia yang agar tak stagnan
Di mana ada hidup pasti ada mati, di mana ada pertemuan pasti ada perpisahan, karena sejatinya memang tak ada yang kekal abadi di dunia ini
Cinta dan Luka adalah dua hal berbeda yang tidak saling berkebalikan namun sering dikaitkan, bukankah lawan dari cinta adalah benci?
Namun, kenapa Cinta malah kadang bahkan hampir selalu bersanding dengan luka ?
Mereka ada di antara dua manusia, saling melengkapi untuk menghasilkan satu perasaan fluktuasi sebuah hati. Banyak pengalaman tlah terjadi,
mulai dari orang yang mencinta hingga siap untuk terluka atau bahkan mereka yang terluka karena sudah terlanjur mencinta.
Tidak ada yang harus disalahkan karena mereka memang ada untuk menemani kita, karena tanpa mereka hidup kan hampa tak bermakna.
Sebenarnya semua sama karena hanya akan berakhir pada satu muara, siapa lagi jika bukan sang Pencipta.

Saat ia tengah merasa manisnya cinta, kembalikan syukur kepada-Nya, karena sesungguhnya cinta-Nya lebih besar daripada semua yang ada di dalam dunia
Begitu pun saat tengah merasa pahit-getirnya luka, kembalikan kepada-Nya, karena Ia kan menyembuhkan segalanya.
Kadang hidup terasa berat, meninggalkan ribuan kenangan yang sudah jauh terpendam dalam ingatan. Namun, bukan berarti engkau melupakan kesempatan akan sejuta harapan di masa depan bukan?
Mungkin Tuhan hendak mengingatkan, kau kagum akan ciptaan-Ku, namun kau lupa pada-Ku ?
Bukan cintanya yang salah, mungkin apresiasi kita terhadapnya yang memang perlu kita benah
Bukan lukanya yang salah, mungkin cara kita menghadapinya yang kadang menimbulkan keluh dan kesah

Ya, semua itu perlu, pengalaman sedih sesak hingga rasanya tak ada lagi ruang untuk udara bertahan memang diperlukan untuk menilai seberapa tahankah dirimu akan terpaan ujian dan cobaan
Namun tenang, karena tak mungkin ada jalan tak ber-ujung dan ujian yang tak ber-akhir. Biarlah dinamika alam dan takdir Tuhan berjalan sesuai alurnya.
Jangan menyalahkan Tuhan karena telah memberi cobaan, mungkin Ia sudah memberi jalan keluar namun kita saja yang enggan,
Ya, enggan menerima sesuatu, seseorang, sebuah atau bahkan banyak se- dan se- lainnya yang sebenarnya merupakan sebuah jawaban.
Hanya bagaimana cara kita membaca dan menyikapi sebuah pesan dari Tuhan, apakah hanya di read tanpa kita balas, atau justru kita yang tak mau menghidupkan data karena masih terpuruk dengan masa lalu

Memang dunia ini adalah ruang untuk berpindah-pindah tempat, namun tidak untuk hati karena hati adalah tempat untuk menetap.
Jika dulu hatimu kau rasa terisi lalu kini ia telah pergi, jangan lantas merasa sendiri, Sebut dan isi lubang tersebut dengan nama Illahi
ya Allah ya Rabbi, ya Rahman, ya Rahiim. Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, bagaimana mungkin aku merasa kesepian bila Tuhanku adalah dia yang "Maha" atas segalanya
Maha atas kasih-Nya, Maha atas sayang-Nya, dan tak ada yang serupa dengan-Nya
Bukankah selama ini puncak kerinduan mu adalah kasih dan sayang ?
Memang mungkin kau tak bersama orang yang selalu kau sebut namanya dalam doa mu, namun bukan tak mungkin kau akan dipertemukan dengan dia yang selalu menyebut nama mu di dalam doanya.


salam cinta dan kasih dari penulis :))

Yogi Tri Sumarno

10 Juli 2018

0 komentar:

Banyak orang mengatakan bahwa sehat merupakan sebuah nikmat dari Tuhan yang sangat mahal harganya, hal ini karena jika seseorang sudah sa...

Tips Sehat




Banyak orang mengatakan bahwa sehat merupakan sebuah nikmat dari Tuhan yang sangat mahal harganya, hal ini karena jika seseorang sudah sakit, ia akan merogoh kocek yang cukup dalam untuk bisa sembuh dan beraktivitas seperti sedia kala. Dan anehnya, ketika sudah sehat, ia akan mati-matian kembali untuk mencari uang kembali dan karenanya jatuh sakit untuk kesekian kalinya. Begitukah yang namanya siklus setan? Tak tau benar saya apa yang ada di pikiran manusia tentang siklus sehat, sakit, sejahtera, dan uang ini dan bahkan cukup membingungkan. Sebenarnya cara untuk menjadi sehat adalah dengan cara bahagia. Tentu saja kita tak akan pernah merasa bahagia jika tidak mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan untuk kita, semua nikmat serta rahmat-Nya. Jika kita kembalikan pada ushul/pokoknya, perintah untuk bahagia adalah pada QS Ibrahim ayat 7. Dalam ayat tersebut diperintahkan agar kita mensyukuri nikmat Tuhan dan niscaya akan Tuhan tambah nikmat yang diberikan kepada kita, namun begitu pula sebaliknya jika kita enggan untuk bersyukur sesungguhnya siksa-Nya sangat pedih. Secara tidak langsung jika kita mensyukuri nikmat Tuhan, kita kan hidup bahagia bukan? Dan tentunya nikmat sehat itulah salah satu yang akan terus Tuhan berikan pada hamba-Nya yang mau untuk bersyukur.

Dalam ilmu kedokteran, tubuh manusia bisa beradaptasi dengan dua cara yaitu fight or flight. Fight di sini berarti bertarung dan flight berarti kabur. Pada zaman dahulu terutama saat manusia masih hidup di alam liar, sangat mungkin dan hampir setiap hari dia akan bertemu dengan bahaya seperti binatang buas dan lain sebagainya. Secara otomatis, otak akan menganalisis keadaan pada saat itu dan memberikan respon serta perintah kepada tubuh untuk melakukan sesuatu agar tubuh dari manusia itu selamat dan terhindar dari kematian. Jika otak merasa bahwa kamu bisa menang jika bertarung, maka semua cadangan makanan akan dipersiapkan untuk melakukan pertarungan. Begitupun ketika otak merasa bahwa kamu hanya bisa selamat jika kamu berlari dan tidak bertarung. Semua cadangan energi yang ada akan dipersiapkan untuk melakukan pelarian dan menyelamatkan diri. Namun belakangan ini selain fight or flight telah disimpulkan bahwa ada juga freeze atau diam. Hal ini hanya dialami oleh manusia modern karena pada saat ini bahaya yang kita alami sudah tidak berupa sesuatu yang nyata dan bisa dihadapi dengan pertarungan atau kabur meninggalkan arena pertempuran. Akan tetapi, masalah yang kita hadapi hanya ada dalam pemikiran kita sendiri dan biasa orang sebut dengan stres. Secara alamiah otak akan menganalisa sebuah masalah dan menyimpulkan pada dua keadaan seperti yang sudah saya jabarkan. Semua cadangn energi sudah disiapkan untuk mengahdapi dua hal tersebut, dalam hal ini gula otot telah diubah menjadi gula darah agar bisa segera digunakan oleh tubuh untuk menjadi energi untuk bertarung dan berlari. Namun pada kenyataanya, tubuh hanya diam tak tidak melakukan apapun. Ia seperti menghadapi masalah besar namun tidak memanfaatkan energi yang sudah melimpah dalam darahnya. Akibatnya adalah kadar gula darah terlalu banyak dan dalam jangka waktu yang terus menerus. Inilah alasan kenapa penyakit diabetes menjadi sangat populer di masyarakat. Alasannya adalah karena pemikiran manusia yang mudah stress dan tidak diimbangi dengan olahraga teratur serta pola hidup yang sehat.

Dengan demikian memang terbukti bahwa mensyukuri semua ketetapan Allah dan senantiasa bahagia adalah kunci hidup sehat. Apalagi jika ditambah dengan memberikan sedekah secara rutin karena memang salah satu manfaat sedekah adalah menjauhkan mara bahaya termasuk sakit dan lain sebagainya. Bagaimana bisa bersedekah secara rutin? Tentu saya akan menjawabnya dengan sangat mudah bahkan kita selama ini sudah difasilitasi oleh pemerintah. Apalagi jika bukan BPJS. Mulai beberapa tahun terakhir, pemerintah mewajibkan seluruh rakyat memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS karena mengurus SIM dan berbagai dokumen lain pun harus melampirkan BPJS sebagai syaratnya. Isu terkini pada awal tahun ini adalah kenaikan biaya BPJS hingga 100% yang menyebabkan keluhan di masyarakat. Namun, bagaimana cara menyikapi hal itu? Daripada hanya mengeluh dan tidak merubah keadaan, saya pribadi cenderung memilih untuk meniatkan diri bersedekah kepada semua saudara saya baik seagama, sebangsa, setanah air dan mendoakan semoga penyakitnya segera diberi kesembuhan ketika membayar iuran BPJS. Saya yakin pada Allah bahwa dengan sedekah ini, saya sekeluarga akan dihindarkan dari segala penyakit dan mara bahaya. Mungkin marilah kita sama-sama mengubah pola pikir dari, “Saya tak pernah memakai BPJS, kenapa saya harus bayar?” menjadi, “Saya membayar BPJS untuk bersedekah dan membantu sesama, semoga saya tidak memakainya karena senantiasa diberi kesehatan.”. Semoga Allah senantiasa memberikah rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua. Amin.

salam cinta dan kasih dari penulis :))

Yogi Tri Sumarno

03 Februari 2020

0 komentar: